Mengenal Singkat Sebuah Pemancar AM

Sunday, May 8, 2011

Pemancar AM biasanya menggunakan osilator hartley yang dimodifikasi agar nantinya akan menghasilkan frekuensi kerja. Pada daerah A merupakan pembatas tegangan agar transistor pada osilator tidak panas. Transistor panas karena menggunakan penguat kelas A. Akibat dari rangkaian pembatas tegangan maka output dari osilator kecil. Untuk mengatasi tegangan keluaran yang kecil, dipasang penguat 4 tingkat. Pada daerah B menggunakan penguat kelas A. Disini transistor akan sangat panas apabila tidak dipasang headsink/kipas. Pada daerah C menggunakan penguat kelas C karena dimaksudkan agar penguatan tinggi dan kerjanya minimal sehingg efesiensi tinggi dan output maksimal. Pada daerah D merupakan input informasi. Input informasi diletakkan setelah penguat terakhir agar sinyal informasi tidak terpotong pada daerah C

PEMANCAR AM

Pemancar AM adalah suatu pemancar yang memanfaatkan teknik modulasi analog yaitu Amplitude Modulation (AM), untuk mentransmisikan sinyal informasi.

Untuk pemancar AM ini berdaya lumayan besar,menggunakan penala ceramic resonator 3,587 mhz,dan dijual juga filter resonator dengan nilai 5,5 mhz,7,7 mhz dan 10,7 mhz. Jarak jangkauan pemancar ini kira-kira 2-4 km. Prinsip kerja rangkaian ini adalah filter resonator/ceramic filter membangkitkan frekuensi sebesar nilai dari filter resonator tersebut. Frekuensi ini diperkuat oleh transisitor t1. Frekuensi ini bisa berubah sehingga dpperlukan c7 sebagai pengatur/penempatan. Sinyal suara ditumpangkan lewat audio transformer. Frekuensi yang terbangkitkan oleh filter resonator dan t1 diumpankan kepenguat selanjutnya untuk diperkuat sehingga mencapai daya yang diinginkan untuk dilanjutkan ke antena. t2 sebagai bufer dan t3 sebagai final power amp.


Bagian-bagian pemancar AM :

1. Sinyal input
Sinyal input berupa sinyal listrik yang dihasilkan oleh alat-alat pengubah mekanik menjadi getaran-getaran listrik. Alat yang menghasilkan sinyal ini antara lain mikrofon, piringan hitam, dan lain-lainnya. Daya sinyal yang dikeluarkan oleh alat-alat ini, amplitudonya masih terlalu kecil, sehingga memerlukan penguatan lagi.

2. Penguat audio
Sinyal audio yang masih kecil akan dikuatkan amplitudo tegangan sinyalnya, sehingga dihasilkan intensitas tegangan sinyal audio yang kuat. Bagian penguat bisa berupa audio amplifier atau hanya preamp dengan penguat akhirnya.

3. Rangkaian osilator
Rangkaian osilator ialah suatu rangkaian elektronika yang berfungsi menghasilkan getaran tinggi. Frekuensi yang dihasilkan rangkaian ini tinggi karena kalau rendah, getaran listrik ini tidak akan memancar jauh.
Osilator yang biasa digunakan pada pemancar adalah osilator RF. Osilator RF adalah pembangkit frekuensi tinggi yang berfungsi sebagai sinyal pembawa. Syarat osilator yang baik yaitu mampu membangkitkan frekuensi tinggi yang tetap. Komponen elektronik yang dapat membangkitkan frekuensi tersebut adalah Kristal. Kristal yang biasa digunakan pada rangkainan pemancar FM mempunyai frekuensi keluaran 27MHz.

4. Penguat penyangga (Buffer)
Penyangga berfungsi untuk menyekat osilator RF dengan penguat daya, sehingga frekuensi osilator tetap. Selain itu, bagian ini menguatkan juga amplitudo sinyal RF.

5. Modulator
Modulator adalah bagian yang merupakan sinyal audio/sinyal informasi dengan sinyal carrier. Pada pemancar AM, amplitudo sinyal pembawa dibuat berubah-ubah sesuai dengan perubahan amplitudo sinyal informasi.

6. Penguat daya
Penguat daya bertugas menguatkan sinyal termodulsi sebelum dikirimkam ke bagian antena untuk dipancarkan. Jenis penguat yang digunakan ialah penguat daya kelas C. penguat daya kelas C diplih karena kemampuannya menguatkan frekuensi radio (diatas 20KHz). Transistor yang digunakan pada penguat ini adalah transistor daya RF, yang mempunyai karakteristik daya keluaran berkisar antara 1 sampai 75 watt.

7. Power supply
Power supply merupakan sumber tenaga bagi rangkaian pemancar untuk beroperasi. Pada pemancar diperlukan power supply dengan tingkat ripple DC yang rendah. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi dengung.

8. Antena
Antena dalam sebuah pemancar merupakan ujung tombak penyampaian sinyal radio pemancar ke penerima. Jika antena yang digunakan pada suatu pemancar tidak memenuhi spesifikasi yang sesuai, maka hasil yang diharapkan tidak akan tercapai. Selain jangkauan menjadi tidak menentu juga kemungkinan kerusakan pada rangkaian pemancar akibat tegangan balik dari antena. Saat ini banyak digunakan antena batang misalnya pada pesawat radio transistor, pesawat penerima radio mobil, Walky Talky, Handy Talky dan sebagainya.


Prinsip Kerja
Sumber pembawa adalah sebuah osilator yang dikemudikan dengan kristal pada frekuensi pembawa atau kelipatan dibawahnya. Besarnya frekuensi keluaran dapat diatur dengan mengubah nilai L dan C. Frekuensi yang dipancarkan diusahakan konstan agar gelombang keluaran yang dihasilkan lebih baik.
Kemudian ini diikuti oleh sebuah penguat buffer yang ditala. Dengan adanya buffer diusahakan agar frekuensi yang dibangkitkan oleh osilator konstan. Sinyal informasi dimasukkan pada rangkaian ini untuk dicampur dengan sinyal pembawa. Pada transmitter terdapat rangkaian modulator yang pada umumnya adalah sebuah penguat kelas C. Penggunaan penguat kelas C ini akan mengakibatkan timbulnya cacat yang tidak diinginkan pada selubung modulasi yang mengandung sinyal informasi. Keluaran dari penguat RF ditransmisikan lewat antena.

0 comments:

Post a Comment

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

 
SHUFINFO [dot] com Copyright © 2011